Halaman
93
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
KATA KUNCI
8
BAHAYA KEBAKARAN
Bahaya
Kebakaran
Jenis-jenis kebakaran
Pencegahan
dan penanggulangan
bahaya kebakaran
Prinsip
pemadaman kebakaran
Peralatan
pencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaran
Penanggulangan kebakaran
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Instalasi listrik, APAR,
hydrant, smoke detector, fire alarm, sprinkler
PETA KONSEP
94
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
A.
JENIS-JENIS KEBAKARAN
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita mengabaikan hal-
hal yang dapat mengakibatkan bencana. Bencana tersebut tidak
hanya menelan harta dan benda, bahkan jiwa. Apakah manusia yang
membuatnya ataukah akibat dari kelalaiannya saja?
Sungguh ironis, jika setiap menyaksikan berita di televisi banyak
terjadi bencana yang semestinya bisa dihindari. Misalnya, rumah-
rumah yang terbawa longsor. Kesalahan yang paling besar ialah
mereka mendirikan bangunan di tempat-tempat yang rawan longsor.
Padahal pemerintah sendiri telah mengantisipasi hal tersebut dengan
pembuatan perumahan. Namun, hal tersebut kembali lagi kepada
kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menerapkan budaya hidup
sehat.
Beberapa hari yang lalu tetangga Andi mengalami musibah
kebakaran. Meskipun tidak ada korban jiwa, harta benda milik
tetangganya itu habis terbakar. Korban kebakaran sangat sedih
dengan musibah yang menimpanya.
Penyebab terjadinya kebakaran diduga dari kompor minyak tanah
yang meledak. Pemilik rumah tersebut meninggalkan kompor dalam
keadaan menyala karena sedang memasak air. Meskipun demikian,
tidak ada lagi yang perlu disesalkan karena segala harta bendanya
telah habis.
Dari peristiwa di atas, dapat diambil pelajaran bahwa berbagai
bahaya dapat menimpa kapan saja. Oleh karena itu, dengan mengetahui
hal-hal yang dapat meminimalkan bahaya tersebut diharapkan dapat
terhindar dari sikap lalai.
Api sangat diperlukan bagi kehidupan manusia jika keadaannya
dapat dikontrol. Tetapi, jika keadaannya tidak terkontrol maka
kebakaranlah yang terjadi.
Gambar 8.1 Lampu petromaks merupakan salah satu penyebab kebakaran
(Sumber: wb3.indo-work.com/18/01/2009)
Istilah kebakaran sudah tidak asing di telinga kita. Kita sering
mendengarnya di televisi, radio, atau surat kabar. Bencana yang satu
ini sangat sulit diprediksi karena faktor penyebabnya yang sangat
bervariasi.
95
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 8.2 Kebakaran
(Sumber: mave.files.wordpress.com/18/01/2009)
Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya bahaya kebakaran,
antara lain:
1.
rokok;
2.
obat nyamuk;
3.
instalasi listrik;
4.
nyala api terbuka;
5.
alat rumah tangga yang dapat menghasilkan panas;
6.
zat cair yang mudah terbakar.
Bahaya kebakaran memberikan banyak kerugian, baik materi
maupun nonmateri, bahkan dapat merenggut korban jiwa. Untuk itu,
waspadalah terhadap bahan-bahan yang dapat memicu terjadinya
kebakaran. Secara umum bencana kebakaran dikelompokkan menjadi
tiga kelas, yakni kelas A, kelas B, dan kelas C. Berikut akan dijelaskan
satu per satu beserta media pemadamannya.
1.
Kelas A
Kebakaran kelas A disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya
kertas, kayu, plastik, karet, dan busa. Media pemadaman kebakaran
kelas ini dapat menggunakan air, pasir, karung goni basah, dan alat
pemadam kebakaran ringan (APAR).
A.
JENIS-JENIS KEBAKARAN
96
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
B.
PENCEgAHAN dAN
PENANggUlANgAN
BAHAYA
KEBAKARAN
Gambar 8.3
Kayu merupakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran
(Sumber: lh4.ggpht.com/18/01/2009)
2.
Kelas B
Kebakaran kelas B disebabkan oleh benda-benda cair yang mudah
terbakar, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spiritus, dan alkohol.
Media pemadaman kelas ini dapat menggunakan pasir dan APAR.
Hindari penggunaan air dalam pemadaman kebakaran kelas B karena
akan mengakibatkan meluasnya bencana kebakaran.
Gambar 8.4 SPBU merupakan salah satu sumber kebakaran kelas B
(Sumber: sonnyagustiawan.files.wordpress.com/18/01/2009)
3.
Kelas C
Kebakaran kelas C disebabkan oleh listrik. Media pemadamannya
adalah APAR. Sebelum melakukan pemadaman, upayakan memadam-
kan sumber arus listrik terlebih dahulu supaya pemadaman lebih
aman.
97
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 8.5 Stop kontak
(Sumber: eepinside.com/18/01/2009)
Upaya pencegahan akan lebih baik daripada memperbaiki setelah
kebakaran. Upaya pencegahan ini akan meminimalisir risiko yang
ditimbulkan dari musibah kebakaran. Oleh karena itu, seluruh
masyarakat harus benar-benar memahami prinsip pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran. Berikut penjelasan prinsip-
prinsip tersebut.
1.
Prinsip pemadaman kebakaran
Kebakaran adalah peristiwa berkobarnya api yang disebabkan
api yang menyulut benda-benda di dekatnya yang mudah terbakar,
baik secara disengaja maupun tidak. Bencana ini selalu menyisakan
kesedihan dan kerugian bagi para korbannya. Betapa tidak, harta
dan benda dapat habis dalam waktu sekejap. Apalagi jika terjadi pada
musim kemarau. Tiupan angin yang kencang dan sulitnya air dapat
memperparah keadaan.
Munculnya api karena adanya persenyawaan antara sumber
panas, benda yang mudah terbakar, dan oksigen. Untuk menghindari
munculnya api, kita harus mengontrol sumber panas dan bahan-bahan
yang mudah terbakar. Namun, jika kebakaran terlanjur terjadi, upaya
pertama ialah dengan menghilangkan kandungan oksigen.
Ketika melakukan pemadaman api dengan menggunakan APAR,
karung goni basah, dan pasir, maka oksigen akan terisolasi oleh
ketiga media pemadaman tersebut sehingga api menjadi padam. Hal
tersebut sama dengan peristiwa menutup lilin dengan gelas, di mana
oksigen di dalam gelas berubah menjadi karbon dioksida yang akan
memadamkan api.
B.
PENCEgAHAN dAN
PENANggUlANgAN
BAHAYA
KEBAKARAN
98
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 8.6
Lilin ditutup dengan gelas
2.
Peralatan pencegahan kebakaran
Bencana kebakaran dapat terjadi di mana saja. Kejadiannya
tidak dapat diprediksi sedini mungkin. Namun, sebagai pencegahan
dini sebelum terjadinya kebakaran, alangkah baiknya jika berbagai
peralatan yang dapat membantu mencegah kebakaran dapat digunakan
secara efisien. Terdapat beberapa peralatan yang biasa digunakan
dalam upaya pencegahan kebakaran. Alat-alat tersebut antara lain
sebagai berikut.
a.
Racun api
Alat kebakaran ini memberikan
reaksi yang cepat dan dapat digunakan
untuk memadamkan jenis kebakaran A,
B, dan C. Peralatan ini memiliki berat
dan ukuran yang bervariasi. Berat dan
ukuran tersebut disesuaikan dengan
besar-kecilnya risiko kebakaran. Bahan
yang dapat memadamkan api tersebut
terbuat dari bahan kimia kering, busa,
dan karbon dioksida. Racun api disebut
juga alat pemadam api ringan (APAR).
Gambar 8.7 Alat pemadam api ringan
(Sumber: wb4.indo-work.com/19/08/2008)
b.
Hydrant
Hydrant
merupakan alat yang dapat menyediakan cadangan air.
Hydrant
terdiri atas tiga jenis, yaitu
hydrant
gedung, halaman, dan
kota. Penggunaannya disesuikan dengan tempat-tempat tersebut
untuk mengambil cadangan air.
99
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Gambar 8.8 Hydran
(Sumber: upload.wikimedia.org/25/06/2009)
c.
Detektor asap (smoke detector)
Alat ini dapat secara otomatis memberitahukan kepada setiap
orang ketika muncul asap di suatu tempat yang dipasangi detektor.
Biasanya alat ini digunakan di dalam gedung dan akan mengeluarkan
bunyi jika terdeteksi adanya asap.
Gambar 8.9 Detektor asap
(Sumber: media-cdn.tripadvisor.com/25/06/2009)
d.
Fire alarm
Alat ini dapat memberitahukan ada-
nya kebakaran di suatu daerah dengan cara
mengeluarkan bunyi.
Gambar 8.10 Fire alarm
(Sumber: blog.lib.umn.edu/16/01/2009)
100
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
e.
Sprinkler
Alat ini biasanya digunakan di dalam
gedung. Alat ini dapat memancarkan air
secara otomatis apabila terdapat pemanasan
pada suhu tertentu di tempat alat tersebut
dipasang.
Gambar 8.11 Sprinkler
(Sumber: www.dadesign.com.au/19/08/2008)
3.
Pencegahan kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah upaya menyadari atau mewaspadai
akan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran,
serta mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan
tersebut menjadi kenyataan. Pencegahan kebakaran harus dilakukan
melalui program pendidikan dan pengawasan. Dengan upaya ini,
berbagai kemungkinan akan dapat diminimalkan. Selain itu, bahaya
semacam ini bukan hanya tanggung jawab pihak pemadam kebakaran,
tetapi memerlukan sikap masyarakat yang positif akan bahaya
kebakaran yang sewaktu-waktu bisa mengancam.
Upaya pencegahan kebakaran harus dilakukan secara sistematis
dan terorganisir. Berikut ini beberapa upaya pencegahan kebakaran.
a. Identifikasi berbagai bahaya yang dapat mengakibatkan keba-
karan. Misalnya mengidentifikasi sumber panas dan bahan-bahan
yang mudah terbakar.
b.
Mengawasi instalasi listrik, bangunan dan alat pemadam keba-
karan.
c.
Melakukan rencana tindakan tanggap darurat dan prosedur-
prosedur penyelamatan.
Gambar 8.12 Simulasi pemadaman kebakaran
(Sumber: www.beritajakarta.com/16/01/2009)
101
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
4.
Penanggulangan kebakaran
Bahaya kebakaran tidak dapat dihindarkan, meskipun upaya
pencegahan telah dilakukan. Namun, jika hal tersebut terjadi maka
harus dilakukan tindakan yang cepat dan tepat. Berikut ini beberapa
tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran.
a.
Upayakan untuk memadamkan api, yaitu dengan menggunakan
alat pemadan api ringan (APAR) atau peralatan pemadaman
lainnya sesuai dengan besarnya kebakaran.
b.
Jika disebabkan oleh aliran listrik maka putuskan dahulu aliran
listrik tersebut sehingga pemadaman lebih aman.
c.
Utamakan keselamatan diri; jika api sulit dipadamkan, hubungi
petugas pemadam kebakaran.
d.
Jika terdapat pada suatu gedung, upayakan kamu mengetahui
letak tangga dan pintu darurat untuk menyelamatkan diri dari
bahaya kebakaran.
e.
Jika terkepung dengan kepulan asap kebakaran, usahakan
berjalan di bawah kepulan asap.
Gambar 8.13 Memadamkan kebakaran
(Sumber: img254.imageshack.us/16/01/2009)
Pengayaan Informatif
Dalam musibah kebakaran, sering ditemukan korban yang
terbakar. Korban tersebut mengalami luka bakar. Luka bakar
dikategorikan menjadi tiga, yaitu luka bakar derajat 1, 2, dan 3.
Pada luka bakar derajat 1, luka terjadi pada lapisan luar kulit.
Derajat 2, luka terjadi pada lapisan kedua dari lapisan kulit.
Derajat 3, luka lebih dalam lagi dan terjadi di seluruh tubuh.
102
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
Aktivitas
Simulasi Bencana Kebakaran
Tujuan:
Menerapkan prinsip-prinsip pemadam dan penyelamatan
kebakaran.
Peralatan dan fasilitas:
1.
Alarm/lonceng
2.
Peralatan P3K
3.
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Pelaksanaan:
1.
Bunyikan lonceng atau alarm di sekolahmu sebagai tanda
terjadinya kebakaran.
2.
Evakuasi korban luka dan korban yang selamat.
3.
Pergunakan APAR untuk membantu memadamkan api.
1.
Kebakaran adalah peristiwa berkobarnya api yang disebabkan api
yang menyulut benda-benda di dekatnya yang mudah terbakar,
baik secara disengaja maupun tidak.
2.
Terdapat beberapa hal yang memicu terjadinya bahaya kebakaran,
antara lain rokok, obat nyamuk, instalasi listrik, nyala api terbuka,
alat rumah tangga yang dapat menghasilkan panas, dan zat cair
yang mudah terbakar.
3.
Munculnya api karena adanya persenyawaan antara sumber
panas, benda yang mudah terbakar, dan oksigen.
4.
Peralatan yang dapat membantu memadamkan api, yaitu Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) atau racun api,
hydran
, detektor
asap (
smoke detector
),
fire alarm
, dan
sprinkler
.
5.
Upaya pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan cara,
identifikasi berbagai bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran,
menilai risiko yang akan ditanggung, mengawasi instalasi listrik,
bangunan dan alat pemadam kebakaran, dan melakukan rencana
tindakan tanggap darurat dan prosedur-prosedur penyelamatan.
6.
Tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran adalah
upayakan untuk memadamkan api, jika disebabkan oleh aliran
listrik maka putuskan dahulu aliran, utamakan keselamatan diri.
Jika terdapat pada suatu gedung, upayakan kamu mengetahui
letak tangga dan pintu darurat untuk menyelamatkan diri dari
bahaya kebakaran, dan jika terkepung dengan kepulan asap
kebakaran, usahakan berjalan di bawah kepulan asap.
RANgKUMAN
103
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1.
Peristiwa berkobarnya api yang disebabkan api yang menyulut
benda-benda di dekatnya yang mudah terbakar, baik secara
disengaja maupun tidak, disebut ....
a.
banjir
c.
ledakan
b.
gempa
d.
kebakaran
2.
Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya kebakaran,
kecuali
....
a.
instalasi listrik
b.
air
c.
alat rumah tangga yang dapat menghasilkan panas
d.
zat cair yang mudah terbakar
3.
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda yang bersifat cair
dan mudah terbakar dikategorikan ke dalam kebakaran ....
a.
kelas A
c.
kelas C
b.
kelas B
d.
kelas D
4.
Cara pemadaman api dalam kebakaran kelas A adalah ....
a.
pasir
c.
minyak tanah
b.
bensin
d.
spiritus
5.
Cara mencegah terjadinya kebakaran adalah ....
a.
mengabaikan risiko yang akan ditanggung
b. identifikasi berbagai keuntungan yang diperoleh dari peristiwa
kebakaran
c.
membiarkan instalasi listrik
d.
melakukan rencana tindakan tanggap darurat dan prosedur-
prosedur penyelamatan
6.
Berikut ini merupakan zat cair yang mudah terbakar,
kecuali
....
a.
bensin
c.
air
b.
minyak tanah
d.
spiritus
7.
Berikut ini merupakan penyebab kebakaran Kelas A adalah ....
a.
kertas dan kayu
c.
plastik dan spiritus
b.
solar dan minyak tanah
d.
busa dan bensin
8.
Prinsip pemadaman api saat bencana kebakaran adalah ....
a.
menambah kandungan oksigen
b.
menghilangkan kandungan oksigen
c.
menyemprotkan air
d.
mengurangi kandungan karbondioksida
9.
Peralatan yang dapat mengisolasi kandungan oksigen adalah ....
a.
karung goni basah
c.
pasir
b.
APAR
d.
kipas angin
SOAl-SOAl
lATIHAN
104
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
10.
Alat yang berfungsi mendeteksi asap kebakaran di suatu ruangan
disebut ....
a.
fire alarm
c.
hydrant
b.
smoke detector
d.
sprinkler
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Jelaskan prinsip memadamkan api kebakaran!
2.
Bagaimana cara menanggulangi api kebakaran yang telanjur
menyebar?
3.
Bagaimana terjadinya korsleting listrik?
4.
Bagaimana upaya mengisolasi kandungan oksigen saat terjadi
kebakaran?
5.
Sebutkan beberapa peralatan pencegah kebakaran!
III.
Penilaian apektif
Aspek yang Diharapkan
Cek
Nilai-nilai yang harus dikembang-
kan
teliti
•
kewaspadaan
•
kepedulian
•
Jumlah
Jumlah nilai maksimal: 3
IV.
Penilaian Psikomotorik
No
Aspek yang Dinilai
Kualitas Kegiatan
1
2
3
4
1.
Lakukan simulasi pencegahan
kebakaran
2.
Lakukan simulasi penanggulangan
kebakaran
Jumlah
Jumlah nilai maksimal: 8
Kamu pasti senang mempelajari bab ini. Apakah ada yang
tidak kamu mengerti? Jika terdapat bahasan yang tidak dimengerti,
tanyakan kepada gurumu untuk mendapatkan penjelasan.
Setelah kamu memahami uraian bab ini, lanjutkan dengan materi
berikutnya. Pelajari bab selanjutnya dengan baik.
REFlEKSI
105
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
I.
Pilihan ganda
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1.
Penemu permainan bola basket adalah ....
a.
Dr. Luther Halsey Gullick
b.
George Hancock
c.
William G. Morgan
d.
Dr. James Nainsmith
2.
Bentuk lapangan permainan
softball
adalah ....
a.
segitiga
c.
segi lima
b.
persegi panjang
d.
bujur sangkar
3.
Berikut ini yang merupakan gaya dalam lempar lembing adalah
....
a.
cross step
c.
kueur
b.
walking in the air
d.
flop
4.
Sikap tubuh saat menjelang gerak menyilang adalah ....
a.
menghadap
b.
membelakangi arah lemparan
c.
menyamping arah lemparan
d.
menggeser kaki tolak
5.
Berikut ini yang merupakan butir tes dalam Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia adalah ....
a.
squat trust
c.
push up
b.
shuttle run
d.
half squat
6.
Jarak lari cepat pada Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk
Sekolah Menengah Pertama adalah ....
a.
30 m
c.
60 m
b.
50 m
d.
100 m
7.
Pandangan pada sikap handstand diarahkan ke arah ....
a.
depan
b.
belakang
c.
samping
d.
di antara tumpuan kedua telapak tangan
8.
Latihan kekuatan pada gerak handstand harus dititikberatkan
pada otot ....
a.
lengan
c.
lengan dan bahu
b.
bahu
d.
perut
9.
Gerakan yang dominan dalam senam irama adalah ....
a.
gerak kepala
b.
ayunan lengan
c.
langkah kaki
SOAl-SOAl
lATIHAN SEMESTER gANJIl
106
Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX
d.
ayunan lengan dan langkah kaki
10.
Posisi tubuh pada saat berenang dalam keadaan telentang adalah
....
a.
renang gaya bebas
c.
renang gaya punggung
b.
renang gaya dada
d.
renang gaya kupu-kupu
11.
Renang gaya punggung disebut juga ....
a.
free crawl
c.
breaststroke
b.
dolphin style
d.
backstroke
12.
Secara kesehatan, alunan irama dapat mempengaruhi ....
a.
susunan syaraf
c.
gerak otot
b.
tekanan darah
d.
gerak sendi
13.
Berikut ini yang termasuk bahaya yang disebabkan oleh pelaku
penjelajahan adalah ....
a.
petir
c.
kondisi tubuh yang lelah
b.
udara buruk
d.
kabut
14.
Cara pemadaman api dalam kebakaran kelas A adalah ....
a.
pasir
c.
minyak tanah
b.
bensin
d.
spiritus
15.
Berikut yang dapat memicu terjadinya kebakaran,
kecuali
....
a.
rokok
c.
obat nyamuk
b.
air
d.
instalasi listrik
II.
Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1.
Jelaskan sejarah mengenai bola basket!
2.
Jelaskan berat dan ukuran pemukul
softball
!
3.
Tuliskan beberapa cara memegang lembing!
4.
Jelaskan cara melakukan teknik lemparan pada lempar lembing!
5.
Jelaskan yang dimaksud dengan latihan beban!
6.
Mengapa komponen kekuatan sangat penting dalam melakukan
aktivitas senam?
7.
Jelaskan yang dimaksud dengan senam irama!
8.
Bagaimana posisi tubuh pada renang gaya punggung?
9.
Jelaskan cara melakukan packing yang baik!
10.
Jelaskan prinsip memadamkan api kebakaran!